NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Sembilan orang korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan, diwakili dua rekan mereka, Tri Novalina dan Rita Kardina, datang ke Jakarta untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai mantan karyawan di perusahaan plat merahj tersebut. Salah satu pihak yang mereka kunjungi dan melakukan audiensi adalah ke Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA yang berkantor di Bilangan Slipi-29, Jakarta Barat.

[embed]https://youtu.be/LPmLBOE087E[/embed]

Dalam pertemuan dengan Ketum PPWI yang berlangsung pada hari Minggu, 20 Juni 2021 kemarin, kedua perwakilan korban menyampaikan keluh-kesah mereka kepada alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu. Wilson Lalengke dengan seksama mendengarkan penuturan keduanya. Usai mendapatkan informasi secara detail dan panjang-lebar dari Nova dan Dina, nama panggilan keduanya, Ketum PPWI langsung menggelar konferensi pers bersama kedua korban.

Dalam pernyataannya, Wilson Lalengke menegaskan agar pihak-pihak terkait, terutama BRI bersama Kementerian BUMN yang membawahi Bank Pemerintah itu segera mengakomdir tuntutan hak-hak para korban yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun di BRI Cabang Medan. Lalengke juga meminta agar Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan hadir dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi para korban kesewenang-wenangan BRI sebagai warga negara Indonesia.

Harapan kedua korban mewakili teman-teman mereka adalah agar kedatangan mereka ke Jakarta dapat menyentuh hati nurani BRI dan pihak terkait untuk menolong mereka. (KUNG/Red)

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan segera diselenggarakan.  Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyampaikan pesan untuk Ketum Kadin terpilih nanti.

Pemilihan Ketua Umum Kadin akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin di Kendari, 30 Juni 2021. Ada dua nama yang akan bersaing untuk menjadi posisi Ketua Umum, yaitu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.

“Saya berharap agar Kadin memiliki gebrakan penting yang dapat menjaga keseimbangan antara kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan dunia industri serta perdagangan,” tutur LaNyalla, Senin (21/6/2021).

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini meminta para kandidat untuk menunjukkan kapasitasnya melalui adu gagasan.

Menurut LaNyalla, adu gagasan penting untuk dilaksanakan agar para pemilih di Munas bisa mengetahui visi misi para calon.

“Ketum Kadin terpilih nanti harus mampu membawa kemajuan dunia industri dan perdagangan. Apalagi Kadin punya pekerjaan rumah (PR) besar mengingat banyak dunia usaha terimbas kuat akibat pandemi Covid-19,” tuturnya.

LaNyalla menyatakan menantikan gagasan besar dari dua caketum Kadin. Khususnya mengenai solusi perbaikan dunia industri dan perdagangan yang terhempas pandemi.

“Kita tahu sektor seperti pariwisata dan biro perjalanan sempat mati suri karena pandemi. Walau sekarang perlahan mulai bangkit, tapi keadaannya belum bisa menutupi banyaknya kerugian pelaku usaha. Belum lagi sektor ritel juga sangat terdampak hingga membuat sejumlah perusahaan besar gulung tikar. Di sinilah Kadin harus hadir memberikan solusi,” ucap LaNyalla.

Mantan Ketua Umum PSSI itu juga berharap Ketum Kadin yang baru bisa membuat banyak program untuk mencetak pengusaha-pengusaha unggul baru.

LaNyalla menyebut, dukungan dari Kadin bisa dilakukan dengan pendampingan sejak dini, seperti pembinaan kepada pengusaha-pengusaha muda yang mulai berbisnis sejak di bangku sekolah atau kuliah.

“Ketua Kadin juga harus mampu membawa kedaulatan industri yang dapat mendongkrak perekonomian nasional. Apalagi saat ini gairah pada dunia perdagangan agak menurun setelah banyak pengusaha yang merugi karena munculnya wabah Covid-19,” ujarnya.

LaNyalla mengatakan, Kadin harus menjadi wadah yang mampu membuat wajah industri tanah air lebih maju. Ia menyebut, diperlukan terobosan terobosan yang berdampak terhadap peningkatan ekspor secara signifikan yang mampu menggerakan pelaku bisnis menjadi lebih aspiratif.

“Sehingga diperlukan figur yang bisa memahami dan menyuarakan aspirasi anggota organisasi. Ketua Umum Kadin juga harus mampu bekerja sama dengan pemerintah agar dunia industri dan perdagangan terus memiliki tren positif,” tutup LaNyalla. (*)
Diberdayakan oleh Blogger.