https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Tempo Country Contributor Award 2020 berikan penghargaan kepada Sinar Mas Agribusiness and Food untuk program pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Sebagai bagian dari proses penilaian, dewan juri mengakui kontribusi program Perusahaan terhadap berkurangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area-area di mana program dilaksanakan.

Ajang tahunan Tempo Country Contributor Award telah diselenggarakan Tempo sejak tahun 2018. Tahun ini, Tempo memperluas penghargaan tersebut dengan menambahkan kategori baru yaitu penghargaan atas kontribusi sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Penghargaan CSR diberikan di lima bidang utama, yaitu Bidang Lingkungan, Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan, dan Bidang Bencana. Inovasi adalah kunci dari penghargaan CSR ini, dimana program tersebut harus menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat dan berkelanjutan.

“Sinar Mas Agribusiness and Food berterima kasih atas penghargaan dan pengakuan atas program DMPA yang diberikan oleh tim juri Tempo Country Contributor Award 2020. Kami bersama pemangku kepentingan lainnya terus bekerja sama untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan. Hanya dengan bekerja sama, kita bisa mewujudkan Indonesia bebas kebakaran hutan dan lahan,” jelas Agus Purnomo, Managing Director Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food.



Sejumlah program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang dilaksanakan di Riau dan Kalimantan Barat telah menuai banyak keberhasilan. Kedua area dimana Sinar Mas Agribusiness and Food beroperasi dipilih karena kedua area tersebut paling rawan kebakaran. Program DMPA menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat sekitar dan perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Program DMPA Sinar Mas Agribusiness and Food menekankan pada tiga pendekatan yaitu pencegahan kebakaran hutan dan lahan, konservasi, serta ketahanan pangan yang bersifat kolaboratif dan partisipatif.

Para pemangku kepentingan bekerja sama di tingkat akar rumput untuk menjawab permasalahan yang ada, tidak hanya dari sisi teknis tetapi juga menggunakan pendekatan sosial budaya untuk mencegah kebakaran terus terjadi.

[nextpage title="Next"]

Sejak tahun 2016, program DMPA telah berlangsung di 40 desa di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Lebih dari 1.150 orang telah menerima pelatihan dalam manajemen kebakaran, serta menjadi sukarelawan untuk Masyarakat Siaga Api (MSA). Untuk menjawab ketahanan pangan masyarakat, perusahaan juga telah memperkenalkan pola bertani tanpa bakar di 22 desa yang telah diikuti lebih dari 470 orang petani.

Tentang Sinar Mas Agribusiness and Food 

Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 495,274 hektar (termasuk kebun milik petani plasma) per 30 September 2019. Perusahaan memiliki operasi terpadu yang memproduksi bahan pangan yang berbahan baku minyak nabati.

Didirikan pada tahun 1996, GAR tercatat di Bursa Efek Singapura pada tahun 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 2,1 miliar per tanggal 30 September 2019. Perusahaan investasi Flambo International Limited saat ini merupakan pemegang saham terbesar GAR, dengan kepemilikan saham sebesar 50,35 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992.

Sinar Mas Agribusiness and Food fokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Di Indonesia, kegiatan utamanya meliputi budidaya dan pemanenan Tandan Buah Segar (TBS); pengolahan TBS menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit; penyulingan CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan biodiesel; serta perdagangan produk kelapa sawit ke seluruh dunia. Perusahaan juga beroperasi di Tiongkok dan India dengan memiliki pelabuhan, pabrik penghancur biji sawit, memproduksi berbagai produk minyak nabati olahan, serta produk makanan lainnya seperti mie. [Rls]

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.