https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, PAPUA BARAT - Akibat teror yang ditujukan kepada petugas bandara mengakibatkan maskapai penerbangan Susi menangguhkan pendaratannya di Bandara Merdey Distrik Merdey, Papua Barat.

Hal tersebut disampakan Dandim 1806/Teluk Bintuni Letkol ARM Fence Donatus Marani dalam rilis tertulisnya di Makodim Teluk Bintuni, Distrik Merdey, Papua Barat Selasa (12/1/2021).

Dikatakan Dandim, teror yang terjadi pada Senin (11/1/2021) pukul 08.24 WIT, berawal saat petugas bandara Merdey medapatkan teror melalui telepon gelap yang mengatas namakan Didimus Yerkohok yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai Bandara Merdey.

“Teror disampaikan apabila pesawat Susi Air mendarat di Bandara Merdey, maka pesawat tersebut akan dibakar dan dipanah oleh masyarakat setempat,’’ ujar Dandim.



“Tidak hanya sampai disiu, pelaku kembali melakukan teror sekitar pukul 09.23 WIT dengan ancaman yang sama, sehingga pihak penerbangan Susi Air memutuskan untuk membatalkan pendaratan,’’ terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah menghimpun informasi, pihak Kodim melaporkan kejadian kepada Kepala Seksi Intelijen (Kasi Inte) Korem 182/JO Mayor Inf Tri Handoko di Fakfak, Papua Barat.

“Informasi langsung ditindaklanjuti Kasi Intel Korem dengan melibatkan berbagai aparat intelijen dilapangan guna mencari tahu identitas dan motif pelaku teror,’’ lanjutnya.



“Alhamdulilah, berkat kesigapan para Babinsa dilapangan dan kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian, akhirnya Bandara Merdey dapat diamankan dan pelaku dapat ditangkap,’’ tandasnya.

[nextpage title="Next"]


Sementara itu, saat dihubungi melalui telephone selulernya, Kasi Intel Korem 182/JO Mayor Inf Tri Handoko membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa pelaku diletahui berinisial KA yang merupakan warga Kampung Merdey.

“Motif pelaku melakukan teror, untuk saat ini masih didalami pihak kepolisian, kita tunggu saja hasilnya,’’ terang Kasi Intel.

“Sejak kejadian awal teror, petugas hanya butuhkan 9 jam untuk mengetahui identitas dan menagkap pelaku. Semua berkat kerja sama yang baik antara TNI dan Polri dilapangan,’’ tegasnya.

“Saat ini, pelaku dan barang bukti handphone telah disita dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan," ungkapnya.

"Operasional Bandara Medley di Teluk Bintuni telah dijaga aparat Kodim dan saat ini dapat dikatakan kondusif, semua jadwal penerbangan sudah dapat berjalan kembali secara normal,’’ tandasnya. [Dispenad]

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.