https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Tong Djoe adalah seorang pengusaha Indonesia. Kisahnya sangat inspiratif bagi semua orang dan sangat berjasa bagi Indonesia walaupun nyaris terlupakan. Ia adalah pemilik perusahaan Tunas Group Pte. Ltd. yang pernah berkantor di Singapura dan banyak berperan dalam membuka kembali hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Gedung perkantoran Tunas yang berlokasi di kawasan Tanjong Pagar dekat dengan pelabuhan Singapura diresmikan oleh Dirut Pertamina Ibnu Sutowo pada tahun 1973

Tong Djoe adalah seorang konglomerat pertama di Indonesia. Tong Djoe tutup usia pada hari Senin, (8/02/2021) pada usia 94 tahun.

Tong Djoe yang masa mudanya ikut berjuang dalam kancah perang kemerdekaan RI bersama dr Adnan Kapau Gani, seorang gubernur militer yang saat itu menguasai wilayah kerja Sumatera bagian selatan.



Tong Djoe lahir di Sumatera tahun 1927 dan lama menetap di Singapura. Perusahaan Tunas Group Pte.Ltd adalah miliknya dan Tong Djoe banyak berperan dalam membuka kembali hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Cina. Tong Djoe yang juga seorang pengusaha kapal ini mempunyai hubungan yang sangat baik dengan para Presiden Indonesia sejak Presiden Sukarno.

Tong Djoe juga banyak berperan dalam menciptakan jalinan usaha dagang antara para pengusaha Indonesia dan Tiongkok dan banyak memberikan nasihat kepada Presiden dalam menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut.

Salah satu hobinya yaitu mengumpulkan barang-barang antik diantaranya yaitu guci, batu giok yang langka, keramik Tiongkok , perak, lukisan, dan mebel dari Indonesia.

Presiden RI ke-3 yaitu BJ Habibie telah menganugerahi Bintang Jasa Pratama pada tahun 1998 untuk mengenang jasa-jasanya pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dan peranannya dalam memulihkan hubungan diplomatik Indonesia dengan Cina.

Pewarta media ini berkesempatan untuk melihat langsung di RSPAD Gatot Subroto, Rabu, 10/02/2021 tempat Tong Djoe disemayamkan sebelum dikremasi di Cilincing sesuai permintaan keluarga.

Charlie yang merupakan kerabat dari Tong Djoe mengatakan kepada pewarta media ini bahwa di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Tong Djoe membantu menyuplai senjata bagi angkatan bersenjata Indonesia yang dilakukannya bersama Gubernur Sumatera Selatan AK Gani tahun 1945-1949.
“Almarhum juga berjasa dalam membantu mensuplai senjata bagi tentara Indonesia di masa perjuangan dan banyak orang yang tidak mengetahui tentang hal ini,” kata Charlie dengan ramah.

Bersama dengan Ibnu Sutowo, Tong Djoe membentuk Tunas Group di Tanjong Pagar Singapura pada tahun 1970-an.
Sudah sangat banyak orang-orang penting di Pemerintahan Indonesia yang dikenalnya serta banyak juga cerita yang tidak diketahui oleh umum mengenai perjuangannya dan andilnya dalamnya membantu pengusaha di Indonesia.

Salah satu hal yang belum banyak diketahui oleh kita selama ini yaitu bahwa Tong Djoe memiliki persahabatan yang sangat erat dengan XI Jinping Presiden Cina sejak 1980an.

Charlie juga mengatakan bahwa Opa Tong Djoe merupakan orang yang sangat ramah dan suka menolong. “Opa Tong Djoe sangat ramah dan suka menolong, terutama banyak sekali tentara nasional yang dibantu juga para pebisnis dan pengusaha,” jelas charlie. (JNI)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.