NUSANTARAEXPRESS, BREBES – Tanggul Sungai Cisanggarung yang merupakan sungai besar perbatasan Provinsi Jawa Tengah-Jawa Barat, kembali kritis di sejumlah titik sehingga rawan jebol dan menimbulkan banjir besar dengan skala luas.
Upaya perbaikan terus dilakukan oleh pihak terkait yaitu BBWS Cisanggarung, maupun melalui swadaya masyarakat secara darurat dengan menggunakan karung berisi tanah/pasir dan disertai pemasangan patok kayu maupun bambu.
Tampak salah satu tanggul kritis Cisanggarung yang terletak di Desa Pekauman, Kecamatan Losari, dimana kondisinya kini makin mengkhawatirkan sehingga rawan jebol. Jumat (26/2/2021).
Hal serupa juga tampak di pinggir jalan wilayah Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di titik ini, masyarakat setempat memasang pagar pengamanan darurat yang terbuat dari bambu.
Seperti diketahui, tanggul Sungai Cisanggarung di wilayah Kecamatan Losari, pernah jebol sepanjang 15 meter pada 22 Februari 2018, tepatnya di Dukuh Bentarsari, Desa Bojongsari, akibat tak mampu menahan debit air dari hulu yang melimpah setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Kabupaten Kuningan, Jabar.
Kala itu, 11 desa terendam banjir dan merenggut 3 jiwa warga Kecamatan Losari, sehingga dampaknya berskala bencana alam nasional. Banjir surut setelah satu minggu berlalu sehingga warga di tempat-tempat pengungsian darurat yang didirikan Pemkab, TNI, BPBD, dan relawan, mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur dan menjemur barang-barang perabotan rumah tangga.
Banjir juga melumpuhkan ruas Jalan Raya Pantura serta arus kereta api jurusan Jakarta-Purwokerto-Jawa Timur melalui Brebes, sehingga akses transportasi darat satu-satunya dari Jabar ke Jateng saat itu hanya mengandalkan ruas Tol Pejagan-Pemalang.
Dua tahun berselang, tepatnya pada 17 Februari 2020 pagi (06.30 WIB), tanggul Sungai Cisanggarung kembali jebol sehingga juga menyebabkan banjir yang menggenangi ratusan pemukiman warga, areal persawahan dan tambak di 5 desa di wilayah Kecamatan Losari dengan ketinggian air antara 50 centimeter sampai dengan 1,5 meter.
Upaya tanggap darurat sebelum jebolnya tanggul sepanjang 25 meter di Desa Babakan, telah dilakukan pihak TNI-Polri, BPBD, SAR, segenap Ormas, dan masyarakat setempat, yaitu penambalan tanggul kritis dengan ribuan karung tanah/pasir dan dipasang patok, namun karena debit air yang tinggi dan deras akhirnya tanggul jebol juga.
Danramil 05 Losari, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Muhtadi berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk menghindarkan bencana serupa.
“Warga di wilayah Kecamatan Losari berharap pihak terkait segera merespon kekhawatiran mereka karena trauma dengan banjir yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya, karena jelas melumpuhkan perekonomian mereka,” ungkapnya. (Aan)
Posting Komentar