https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, DEPOK - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi, membuka Toko Daging Nusantara, di GDC Depok, Jawa Barat. Ia berharap, dengan hadirnya toko ini, harga daging bisa lebih stabil, termasuk menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Pertama, kita berharap menjelang Idul Fitri harga daging tidak melonjak tinggi. Kedua, harapannya adalah bisa mendekati kepada konsumen," ungkapnya dengan ramah.

Founder PT Suri Nusantara Jaya yang menaungi Toko Daging Nusantara GDC Depok ini mengatakan, bila produk ada di segala tempat, maka tidak akan ada gejolak harga. "Insya Allah kita masih bisa untuk sesuai kebutuhan masyarakat sekitar. Minimal itu. Kita itu bermitra dan sudah tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya kalau produk ada di mana-mana tentu harga akan stabil," katanya tegas.

Daging sapi yang mahal adalah daging yang masih fresh. Sementara, untuk daging sapi beku, bisa lebih murah. Hal itu kadang tidak disadari masyarakat, khususnya ibu-ibu yang lebih suka membeli daging fresh,” urainya.

Manager Area PT Suri Nusantara Jaya, Tony Adrian, mengatakan produk yang dijual di Toko Daging Nusantara GDC Depok menyesuaikan dengan permintaan pasar. Toko daging ini merupakan cabang yang ketiga setelah di Kranggan, Bekasi, dan Jati Rawamangun, Jakarta Timur. (JNI)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.