NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Bentuk usaha untuk menurunkan angka stunting dilingkungan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu laksanakan rapat kordinasi pelaksanaan aksi 1 analisis situasi program penurunan stanting bersama OPD terkait di ballroom Platinum Hotel jalan SM.Raja Rantauprapat Kecamatan Rantau Selatan Selasa 9 Maret 2021.
Rapat kordinasi dimaksud dipimpin dan dibuka oleh PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA, yang berkeinginan penanganan Stanting dilakukan sedini mungkin untuk membebaskan anak khususnya dilabuhanbatu dari resiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Menurut PLH Bupati, Stunting adalah salah satu permasalahan yang dihadapi dalam sektor kesehatan yaitu belum optimalnya gizi masyarakat yang ditandai tingginya angka stunting pada balita, yang berdasarkan riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 bahwa balita dengan status gizi pendek dan sangat pendek sebesar 29% sementara target rpjmn sebesar 28% berdasarkan data profil tahun 2019 terdapat sebanyak 528 balita stunting yang tersebar pada 15 wilayah Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu.
Upaya pencegahan stunting membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi gizi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas rumah tangga 1000 HPK.Berdasarkan keputusan Menteri perencanaan pembangunan nasional atau kepala Bappenas nomor.KEP.42./M.PPN/HK/04/2020 tanggal 9 April 2020 perihal penetapan perluasan kabupaten kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi yang telah ditetapkan pada tahun 2018-2020 sebanyak 360 kabupaten kota yang mana salah satunya adalah Kabupaten Labuhanbatu.
Disampaikan insinyur Muhammad Yusuf Siagian, dalam persiapan daerah lokus penting ada 8 aksi yang harus dijalankan, salah satu diantaranya adalah analisa situasi masalah dan penetapan Desa lokus stunting. Hasil penilaian aksi 1 adalah penetapan Desa lokus stunting yang sudah dilakukan berdasarkan pengumpulan data dari beberapa OPD dan analisa situasi masalah.
PLH Bupati Labuhanbatu berpesan, kepada opd terkait memahami peran sertanya dalam pencegahan dan penanganan stunting sebagai upaya untuk mempercepat penanganan kasus stunting.hari ini masyarakat Labuhanbatu tentunya sangat berharap terhadap kita sebagai tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Ujarnya.
Disamping itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham,SKM, MKes, melalui Kabid kesmas Simanjuntak, SKM, pada laporan menyebutkan, stanting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga anak menjadi lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.
Pemantauan status gizi 2017 menunjukkan prevalensi balita stunting di indonesia masih tinggi, yakni 29,6% diatas batasan yang di tetapkan oleh WHO sebesar 20%, yang mengantarkan Indonesia pada urutan ke 4 dengan angka stunting tertinggi didunia sebanyak 9 juta balita mengalami stunting.
Dampak stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari sejak janin hingga berusia dua tahun, dan mulai terlihat ketika anak berusia dua tahun.Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun merupakan periode kritis terjadinya terjadinya pertumbuhan, termasuk perawakan pendek.
Menurut Friska, pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standart pelayanan minimal yang harus dilakukan didaerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi kebutuhan data didaerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada di wilayahnya sebagai dasar perencanaan kegiata dan evaluasi kinerja serta intervensi apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan, yang bertujuan menghasilkan data dalam penetapan desa lokus stunting tahu 2022 di kabupaten Labuhanbatu.ujar Friska.
Selanjutnya para peserta rapat kordinasi mengikuti pemaparan yang disampaikan oleh narasumber Bina Bangun Daerah Regional I Provinsi Sumatera Utara Rizal Efendi,S.Kom, dan Fahri Roji, MPA selaku Tenaga Ahli Dirjen Bangda Aksi Konvergensi Sunting terkait Empat output aksi I analisis situasi diantaranya penentuan lokasi-lokasi yang memerlukan prioritas penanganan, penentuan jenis intervensi yang memerlukan prioritas penanganan, identifikasi kendala dalam manajemen layanan untuk menyasar rumah tangga 1000 HPK, gambar komen dasi yang dihasilkan.
Rakor hari ini diikuti 19 orang perwakilan OPD, 11 orang peserta Dinas Kesehatan, 15 orang kepala Puskesmas Kabupaten Labuhanbatu,dan dibuka langsung oleh PLH Bupati Labuhanbatu Ir.Muhammad Yusuf Siagian, MMA, didampingi Kepala Dinas Kesehatan H.Kamal Ilham SKM.M.Kes, dan Kaban Bappeda Kabupaten Labuhanbatu. Hobbol Z Rangkuti. [Rahmad]
Posting Komentar