https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720






NUSANTARAEXPRESS, PURWOREJO - Sedikitnya 11 orang ditangkap oleh aparat kepolisian dan sedikitnya 9 orang luka-luka terkait ratusan warga Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Puworejo yang bentrok dengan aparat kepolisian Resor Purworejo, Jumat (23/4/2021).





Petugas Polres Purworejo bersama TNI Kodim 0708 hendak membersihkan material pohon dan ranting serta batu yang melintang dan menghadang di jalan raya. Namun warga yang menolak tanah Desa Wadas, yang akan diambil batu untuk material pembangunan Bendungan Bener, menutup jalan menggunakan material pohon dan ban bekas, sebagai wujud penolakan dilakukannya sosialisasi dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah di Balai Desa Wadas.





Karena blokade tersebut, sosialisasi pindah ke aula kantor Kecamatan Bener. Warga yang mendapat undangan sosialisasi dijemput dan diantar oleh petugas Polres Purworejo.





“Kami mendapat laporan jika terjadi penutupan jalan di Desa Wadas, maka kami bersama petugas kepolisian dibantu Brimob Kutoarjo dan anggota Kodim 0708 datang ke lokasi untuk membuka jalan itu,” ungkap Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito.





Rizal mengatakan jalan yang ditutup oleh warga merupakan jalan umum dan jalan Kabupaten yang melintasi Desa Wadas, maka petugas harus untuk membuka akses jalan itu bagi kepentingan umum.





“Ini jalan kabupaten, tidak boleh kelompok masyarakat tertentu kemudian menguasainya dan melarang orang lain untuk melintas. Ini sama saja dengan mengganggu ketertiban umum sehingga harus ditertibkan,” tegasnya.





Kapolres mengaku telah melakukan himbauan berkali-kali kepada warga, namun warga tidak mengindahkan peringatan. Warga yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan dengan duduk menghadang petugas maka dengan terpaksa blokade jalan dibuka.





Bentrok terjadi saat pembubaran blokade. Ada yang melempari petugas dengan batu sehingga petugas menembakan gas air mata dan menangkap orang yang terindikasi sebagai provokator.





“Kami bersama pak Wakapolres telah menghimbau berulang kali dan ini saya yakin ada yang memprovokasi, setelah kami cek mereka tidak kenal satu sama yang lainya. Dan itu merupakan orang luar bahkan bukan orang Purworejo yang sengaja akan mengganggu keamanan di Purworejo ini,” pungkas Rizal. *


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.