https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, PAPUA - Sikap ULMWP sebagai salah satu pendukung kelompok teroris TPNPB-OPM, justru dianggap Jeffrey Bomanak telah melakukan provokasi untuk merunyamkan nilai perjuangan atas perilisan Kabinet dan Departemen.

Jeffrey Bomanak selaku pimpinan kelompok teroris TPNPB-OPM, menganggap sikap ULMWP dengan merilis 12 Kabinet dan Departemen tersebut telah mencederai semangat perjuangan. Bahkan Jeffrey bahkan menganggap jika ULMWP sebagai pengkhianat dan benalu dalam perjuangan Papua.

“Kami sedang sibuk melakukan aksi di hutan-hutan dengan keterbatasan dan kesulitan yang dihadapi, tapi mereka (ULMWP) sibuk membesarkan nama dengan merilis 12 kabinet/departemen. Apa maunya mereka ini, sangat tepat kalau mereka ini dicap sebagai pengkhianat,” katanya.

Jeffrey diketahui geram atas aksi ULMWP yang dinilai hanya menumpang nama dami kepentingan sendiri. Hal tersebut dijelaskan juga mengingat pada 9 Mei lalu Jubir Internasional KNPB, Victor Yeimo berhasil ditangkap oleh aparat Kepolisian di Jayapura.

“Iya, mereka ini tidak bekerja dengan jujur. Cara licik yang dilakukan ini mereka hanya memanfaatkan situasi politik yang sedang terjadi sekarang, karena sebelumnya juga Victor Yeimo ditangkap, dan itu juga dipolitisasi,” jelasnya.

Jeffrey menerangkan jika upaya ULMWP dalam membentuk Kabinet dan Departemen sudah semakin membuat arah perjuangan gerakan Papua merdeka menjadi tidak tepat. Dirinya pun kembali menyinggung bahwa induk dari perjuangan adalah OPM dan bukan ULMWP.

“Saya tegaskan sekali lagi jika induk perjuangan ini adalah OPM, tidak ada sejarah yang bisa menggantikan itu, termasuk ULMWP. Jika ULMWP masih mau membentuk tandingan maka kami siap melayani,” ancam Jeffrey. *

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.