https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

Serang, Aktual News– Berawal dari masalah insprastruktur pekerjaan Proyek Jalan Desa Rabat Beton di kampung Kondang Desa Bandung Kecamatan Bandung Kabupaten Serang Provinsi Banten, Pengerjaan jalan tersebut menjadi pemicu permasalahan Warga dan pihak Desa Bandung.

Tujuh warga kampung kondang yang bekerja selama 3 hari berturut turut di berikan upah tidak sesuai Oleh Kosim selaku Stap Desa bagian ke uangan yang bertanggung jawab dalam Pengerjaan rabat beton tersebut.

awal mulanya warga kampung kondang ditawarkan pekerjaan pengecoran perbaikan jalan Oleh RT 04 Sakam untuk mengerjakan Perbaikan jalan, pada saat musyawarah awal Masyarakat dengan pimpinan pelaksana menyepakati dengan pemborongan insprastruk yang di karyakan pada pemuda setempat dengan sistem borong dengan nominal upah 5 juta tetapi masyarakat menolak dan lanjut bernegosiasi akhirnya ada titik temu pengerjaan menjadi harian perhari 700 ribu untuk 8 Pekerja pada saat pengerjaan berjalan dan pekerja diberikan upah yang sesuai kesepakatan 700 ribu akan tetapi yang seharusnya 700 ribu dipotong 200 ribu dengan alasan Potongan mandor 100 ribu, potongan tukang 100 ribu, dan masyarakat mempertanyakan Mandor dan tukang tersebut karna saat bekerja mandor dan tukang itu tidak ada dan uang 200 ribu tersebut kemana.
Rabu, (5/5/2021).

Setelah tiga hari berjalan dengan adanya perubahan pembayaran masyarakat dan pimpinan proyek kembali bermusyawarah dengan pelaksana dari Stap Desa Bandung bagian keuangan yaitu Kosim, karna merasa tidak sesuai masyarakat mundur, Pengerjaan pun dilanjutkan oleh masyarakat luar tapi masih Desa Bandung dan beda kampung.

Warga kampung Kondang yang diwakilkan oleh Abdul menjelaskan pada awak media ” awalnya masalah pekerjaan RT 04 Sakam konfirmasi ke Abdul bahwa jalan Desa kampung kondang akan diperbaiki dan Masyarakat sekitar menjawab pekerjanya masyarakat sekitar bukan dari luar.

Pelaksana kerja dari stap Desa bandung Kosim menawarkan upah kerja pada masyarakat dengan upah 700 ribu, sudah dikerjakan tiga hari pembayaran nya robah lagi kata Kosim sama masyarakat ” udah jangan harian borongan aja waktu awal minta lima juta sama saya sudah dikerjakan harian malah robah lagi malah diturunkan 3,5 juta sama Kosim dan masyarakat mundur dari pekerjaan nya.

Upah harian 700 ribu yang harusnya masyarakat yang bekerja disitu dengan jumlah 8 Orang dipotong 200 oleh Kosim dengan alasan potongan Mandor 100 ribu dan tukang 100 ribu akan tetapi mandor dan tukangnya kami tidak tahu karna saat kami bekerja orang orang itu tidak ada ditempat.

Abdul menanyakan pada Kosim mandor dan tukangnya mana, Kosim menjawab pada abdul udah itu mah urusan saya, masyarakat mah gak usah tahu urusan saya itu mah “, Ucap Abdul.

Stap Desa Bandung Kosim selaku pelaksana Proyek infrastruktur jalan Desa rabat beton mengatakan ” menyikapi aduan tersebut dari warga kampung Kondang terkait pembayaran ada tidak yang tidak menerima honor selama 3 hari 5 orang, 3 hari 5 Orang perharinya 100 ribu sama dengan 1500 ribu.

terkait dengan RAB yang membuat RAB itu pihak Desa konsultasi dengan PJTI luar biasa itu dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret “, Tegas Kosim.

Pada saat awak media memberikan himbauan Pada Camat Bandung Subur dengan melihat beberapa Warga yang tidak menggunakan masker, awak media meminta pada camat Bandung agar warga tersebut diberikan masker karna Masa pademi Covid-19, menghindari Adanya Virus Corona dan Camat Bandung Kab.Serang memanggil awak media dengan nada kesal karna awak media meminta meminta dan menghimbau warganya yang tidak menggunakan masker, Camat Bandung Subur Berkata dengan nada kesal ” Jangan tunjuk tunjuk tepuguh Ente” kata Subur. [ Red/Akt-26/Har ]

 

 

Aktual News

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.