https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, DURI – Sadar atau tak sadar, hal-hal yang tidak terlalu penting ternyata membuat kuota otak kita semakin berkurang. Bak Paket data dengan kuota yang sudah dibatasi. Ahh ini kan hanya guyonan, kata rekan saya si dalam kata-kata. Saya sambut ketawa dengan seenaknya. Begitu indah permainan kata-katanya. Namun demikian, ada benarnya juga. Walaupun hanya guyonan lelucon semata, tapi jika diresapi secara mendalam sangatlah bermakna.

Apa untungnya membicarakan hal yang tak penting dan tidak bermanfaat. Untuk apa hanya menguras kuota penyimpanan (Storage) di brainware. Jika itu nyata. Ah memang sangat berbeda dia si penikmat kata, namun bermakna.  Begitu luas pemahamannya bak samudera tiada bertepi.

Sambil ditemani secangkir kopi, kamipun terus beradu kata bak seorang pujangga. Ubi rebus pun tak luput juga memberikan inspirasi dengan inspirasi telo nya di jl. Desa Harapan sekitarnya, Minggu 27 Juni 2021.

Kalau dipikir lebih mendalam dengan akal sehat, untuk apa membicarakan hal negatif siapapun juga selain kita. Membicarakan hal yang tak perlu apalagi sampai adu domba. Namun domain adu domba sepertinya sudah menjadi makanan wajib bagi pencinta ankara murka. Kecuali bermakna dan terlebih untuk data.

Mari satukan tekad untuk memperbaiki diri, membangun negeri bersama demia cita-cita luhur pahlawan pemersatu bangsa.

 

Oleh : Mislam

Citizen Journalist

 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.