https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

Siantar,Aktual NewsWalikota Pematangsiantar Dr H Hefriansyah SE MM melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama Dinas Sosial (Dinsos), Liaison Officer (LO) atau penghubung Covid-19, dan para camat. Rakor membahas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada masyarakat, digelar di Gedung Serbaguna Bappeda Kota Pematangsiantar, Jumat (20/8/2021).

Dalam rakor tersebut, Walikota Hefriansyah mengucapkan terima kasih atas ketersediaan tenaga, waktu, pikiran, serta sumbangsih semua pihak dalam penanganan Covid-19 di Kota Pematangsiantar. Dikatakannya, LO Covid-19 sudah dibentuk, kemudian diintregrasikan dengan masing-masing kecamatan.

“Saya amati dan saya lihat sudah bekerja secara maksimal,” sebutnya.

Masih kata Walikota Hefriansyah, ia berharap kepada peserta rakor untuk membuat strategi dalam penanganan PPKM Level 4 agar lebih maksimal. Sebab, katanya, masih ada beberapa kendala yang harus segera disikapi.

Seperti, masih ada masyarakat Kota Pematangsiantar yang terpapar Covid-19, baik yang bergejala dan yang tidak bergejala, enggan dirujuk ke rumah sakit dan isolasi terpusat (isoter). Malah mereka melaksanakan isolasi mandiri.

“Untuk itu mari kita yakinkan dengan cara edukasi agar masyarakat yang terpapar Covid-19 mau dirujuk ke rumah sakit atau ke isolasi terpusat,” tukasnya.

Dilanjutkan Walikota Hefriansyah, terkait kondisi di lapangan, masih ada masyarakat yang belum tertib untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti belum mengenakan masker dan berkerumun.

“Untuk itu mari kita sosialisasikan ke masyarakat bahwa dengan menerapkan protokol kesehatan secara benar dapat menurunkan penyebaran Covid-19 di kota kita ini,” katanya.

Mobilitas dan mobilisasi masyarakat di Pematangsiantar, lanjutnya, perlu dikendalikan di masa PPKM Level 4. Caranya, dengan penyekatan, baik di batas wilayah Kota Pematangsiantar maupun dalam pusat Kota Pematangsiantar yang melibatkan TNI/Polri.

“Untuk itu para camat dan lurah agar menginformasikan ke masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah bila tidak terlalu penting,” sebutnya.

Untuk 3T, yaitu Testing (pemeriksaan dini), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan), serta vaksinasi, Walikota Hefriansyah meminta agar lebih dimaksimalkan. Sehingg bisa menurunkan level PPKM di Kota Pemayangsiantar.

“Untuk itu, mari kita bekerja sama dalam penangan penyebaran Covid-19 di kota kita,” ajaknya.

Terkait JPS, sambung Walikota Hefriansyah, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dalam waktu dekat akan melakukan penyaluran kepada masyarakat. Karenanya, ia mengimbau kepada camat dan lurah agar memberikan data yang benar. Sehingga JPS tepat sasaran.

“Saat pembagian JPS nanti, saya harap tidak menimbulkan kerumunan di masyarakat. Kepada Dinas Sosial, para camat, dan lurah agar membuat jadwal-jadwal pembagian ke masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pematangsiantar Pariaman Silaen menyampaikan, yang akan menerima JPS dari Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar adalah masyarakat di luar yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) lainnya. [ Red/Akt-40/Kiki ]

 

Atual News

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.