https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

Drs. Hi. M. YASIN PAYAPO

 

Maluku, Aktual News-Wafatnya Drs. H. Muhammd Yasin Payapo, M.Pd., Bupati Seram Bagian Barat (SBB) pada hari Minggu (1/8) kemarin dulu menimbulkan nestapa bukan saja bagi warga Negeri Luhu dan bukan juga cuma bagi warga Huamual, melainkan merupakan duka bagi anak-anak adat sejagat Nusa Ina (nama adat bagi Pulau Seram) di Maluku. Dia dinilai sebagai satu dari antara sedikit putera adat Nusa Ina yang mampu tampil dalam percaturan politik level elite di Maluku.

Dari Ambon dikabarkan, Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Maluku ini meninggal dunia di rumah kediaman pribadinya di Kawasan Kebun Cengkeh Batumerah Ambon, siang hari Minggu (1/8) pukul 12:30 WIT.

Sebelumnya, Payapo dikabarkan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Johannes Leimena, di Poka Teluk Ambon sejak sore hari Sabtu (31/7), semula dengan keluhan “asam lambung (gastroesophageal reflux disease)”.

Rusdi, seorang warga asal Ambon yang sehari-harinya berdiam di Tangerang Banten ketika ditanyakan tentang wafatnya Payapo, dia mengaku sudah mendapat kabar duka itu sejak kemarin dulu, sore hari Minggu (1/8) melalui pesan WhatsApp dari kerabatnya di Ambon. Ketika ditanyakan pandangannya mengenai kabar kedukaan ini, dikatakan, hal itu sudah merupakan garis takdir yang pasti akan dilalui semua anak manusia tanpa kecuali, bahkan segenap mahluk yang bernyawa. Setiap orang sejak lahir di muka bumi memang sudah ditentukan takdirnya masing-masing sampai pada saat kematiannya. Siapa pun yang namanya anak manusia pasti tak bisa mengelak bila takdir kematiannya itu telah tiba, walau memakai perangkat tekhnologi secanggih apa pun, bahkan biar didukung dengan obat-obatan yang paling manjur serta dokter-dokter yang paling ahli sejagat.

Tetapi ketika ditanyakan lebih jauh kira-kira seperti apa pandangan pribadinya mengenai sosok almarhum baik sebagai pribadi mau pun selama kiprahnya hingga terakhir menjabat Bupati SBB, dengan nada masygul dia mengatakan : sebagai bagian dari komunitas Nusa Ina saya merasa kehilangan. Sebab, bila ditarik lebih jauh lagi berdasarkan pertalian total secara genealogis-teritorial, beliau bukan saja merupakan kebanggaan masyarakat Negeri Luhu dan juga bukan cuma bagi warga Huamual di bagian Barat Pulau Seram, melainkan juga segenap anak-anak adat Nusa Ina, tidak kecuali kita di selatan mau pun di utara dan timur Pulau Seram. Wafatnya almarhum menurut saya sama artinya kita kehilangan salah satu sosok putera terbaik yang bisa memiliki akses cukup dalam percaturan politik pada tataran elite pada level provinsi di Maluku.

Awalnya, Payapo yang lahir di Negeri Luhu tgl 3 Mei 1956 ini berkarier sebagai seorang PNS/ ASN, bermula menjadi “Guru” hingga terakhir menjabat Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku yang berkantor di Wailela selama 10 (sepuluh) tahun mulai tahun 2002 sampai 2012 sebelum digantikan oleh Drs La Ode Safihu, M.Pd. Setelah memasuki masa pensiun, dia bergabung dengan partai politik dan ikut mencalonkan diri dari Partai Hanura Daerah Pemilihan Maluku V (Seram Bagian Barat), akhirnya terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2014-2019.

Belum lama menduduki jabatan legislator sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku di Karang Panjang Ambon, tgl 24 Oktober 2016 dia secara resmi mengundurkan diri dan ikut dalam ajang pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah sebagai Calon Bupati SBB periode 2017-2022 berpasangan dengan Thimotius Akerina, SE M.Si, seorang tokoh muda dari Negeri Rumakay SBB. Dalam ajang kontestasi politik itu, pasangan Payapo-Akerina hanya didukung oleh 2 (dua) partai politik, yaitu : Partai Hanura, yang saat itu pada level DPD Provinsi masih diketuai R. Ayu Hasanussi, bersama Partai Nasdem besutan Surya Paloh.

Walau hanya didukung oleh 2 (dua) kekuatan politik, ternyata berdasarkan hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara oleh KPU Kabupaten SBB keduanya tampil memenangi kontestasi sebagai pasangan calon terpilih, akhirnya dilantik secara resmi oleh Gubernur Maluku (saat itu : Ir Said Assagaff) pada tgl 22 Mei 2017.

Ketika diadakan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Hanura Maluku yang digelar di “Hotel Haris” Tebet Jakarta Selatan hari Rabu 24 Januari 2018, kecuali DPC Kabupaten Buru dan DPC MTB (sekarang : Kabupaten Kepulauan Tanimbar/KKT) yang tidak hadir, maka ke-9 DPC lainnya yang hadir saat itu secara aklamasi menjatuhkan pilihannya pada Payapo sebagai Ketua DPD Provinsi Maluku menggantikan pejabat sebelumnya, R. Ayu Hasanussi.

Datang pada tahun 2020 lalu, Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Makassar tahun 2012 ini kembali ditunjuk menjabat sebagai Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Maluku dengan surat keputusan DPP Partai Hanura No. 040/B.2/DPP-Hanura/VI/2020.

 

Dalam ajang pemilihan “Kepala Daerah Inovatif” atau disingkat pula dengan akronim ‘KDI’ pada hari Rabu 23 Agustus 2020 yang digelar secara virtual oleh media Koran Sindo dan Sindonews.Com dihadiri Mendagri yang diwakili Kepala Badan Litbang, Agus Fathoni, bersama Menteri PAN-RB, Tjahyo Kumolo, almarhum Payapo sebagai Bupati SBB berhasil meraih “penghargaan” dari kategori “Tata Kelola Pemerintahan”, bersama-sama dengan Bupati Maluku Barat Daya (MBD) yang juga putera adat Pulau Kisar, Benyamin Thomas Noach, ST.

Baru pada hari Jumat (23/7) yang lalu, Payapo menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku yang baru, Charles Brabar, SE MSi, sebagai kunjungan kerja perdana pasca serah-terima jabatannya dari pejabat terdahulu hari Rabu (21/7). Sebelumnya, hari Selasa (15/7), ditengah-tengah agendanya yang padat, Payapo masih menyempatkan diri membuka acara Musyawarah Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah SBB yang berlangsung di Gedung Hatutelu Jln Trans di Piru.
Rusdi berharap, Akerina yang juga salah satu anak adat Pulau Seram dari Negeri Rumakay dapat meneruskan kepemimpinan dengan tetap berkiblat pada visi-misi keduanya yang digariskan dahulu ketika permulaan mengikuti pemilukada hingga berakhirnya masa jabatan pada 22 Mei 2022 nanti dengan tulus dan sepenuh hati, agar dapat dirasakan manfaatnya oleh segenap lapisan masyarakat SBB, dan kelak duet kepemimpinan ini bisa dikenang oleh warga sebagai torehan prestasi. [ Red/Akt-13/Munir Achmad ]
Aktual News

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.