https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

Karanganyar, Aktual News– Untuk Menanggapi ramainya pemberitaan tentang istilah celeng perjuangan dan banteng perjuangan, Ketua DPC PDIP Karanganyar, Jateng Bagus Selo menilai bahwa itu hanyalah tak lebih dari istilah politik saja. Untuk itu ketua PDIP Karanganyar Bagus Selo meminta kader PDIP tidak perlu terpancing apalagi sampai ikut dan terobsesi dukung-mendukung karena aturan partai sudah jelas tegas.

“PDIP itu kapanpun dimanapun simbol dan nafas serta ruhnya tetap banteng dan bukan celeng,” ungkapnya kepada Aktual News, Kamis (15/10/2021). Selain itu AD/ART partai sudah tegas mengatur tentang itu sehingga kader mestinya tidak perlu termakan bahkan sampai dukung mendukung celeng dan banteng karena yang terjadi hanyalah istilah politik saja untuk membedakan banteng dan celeng. Singkat kata istilah banteng dan celeng hanya untuk mengukur loyalitas kader terhadap aturan partai.

Menurut Bagus Selo yang juga Ketua DPRD Karanganyar itu pada tataran bahasa dan kharakternya sudah jelas beda antara banteng dan celeng. Yakni celeng itu memiliki sifat kharakter susah diatur dan cenderung merusak.

Makna merusak itu jika ditarik dalam politik adalah potensi ketidaktaatan kader terhadap aturan partai. Secara khusus lagi aturan di PDIP menegaskan bahwa untuk bursa Calon Presiden Capres mutlak wewenang Ketua Umum Megawati Soekarno Putri maka semua kader mentaati.

Adapun sekarang muncul istilah celeng perjuangan seperti yang disampaikan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menurut Bagus Selo adalah warning atau peringatan bagi semua kader agar tetap menjadi banteng dan jangan sampai menjadi celeng.

“Saya memaknai suara sumbang banteng dan celeng itu lebih pada istilah politik karena tentu saja Bambang Wuryanto menyampaikan sinyal itu sudah didasari data yang kuat sebagai edukasi politik pada internal partai” terangnya.

Dan karena istilah celeng dianggap sebagai warning maka Bagus Selo menegaskan kader partai mutlak harus tegak lurus taat aturan partai dan jangan ngeyel melawan aturan. “Untuk pengurus DPC PDIP Karanganyar dijamin tegak lurus banteng dan tidak ada istilah celeng karena kader PDIP di Kota Intanpari itu sangat loyal dan taat,” ungkapnya

Sebagai informasi saat ini ditubuh PDIP sedang ramai terjadi kontroversi istilah banteng dan celeng. Kontroversi mencuat setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Pacul mengatakan hal tersebut pada acara PDIP beberapa waktu yang lewat. [ Red/Akt-52/Dawam ]

 

Aktual News

 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.