Bogor, Aktual News – Cempaka Warna Paniisan salah satu saung yang berawal dari perapihan di makom keramat Mbah dalam Wijaya Kusuma yang berada di wilayah kampung Cipulus Kabandungan, Kelurahan Sirnagalih Kec.Tamansari Kab.Bogor kurang lebih 1 bulan lamanya.
Kemudian datang saudara dari turunan nenek yang bernama Hasan Nursaid Anak Dari Ibu Netih yang mana mempercayai sebidang Luas Tanah 68 Meter dan dibantu oleh para sahabat, kerabat terutama sahabat yang dekat diantara, kang Jajang, kang Rahmat Hidayat, Cah Gus, Andri Ptiriadi, Pak Agi Herman, Umi Maryam,
Ki Lengser Seorang Praktisi Seni Sunda, Usep Efendi, Pak Abdul Rojak Seorang wira usaha.
Dan yang sangat luar biasa sahabat lama saya dan dibantu para media yang mempublikasikan kegiatan – kegiatan Paniisan Cempka Warna.
Serta monitoring keamanan adalah seorang anggota Brimob Kelapa 2,
dan di situlah secara di luar rencana sebuah tempat yg sangat sederhana yang diberi nama Saung Paniisan Cempaka Warna. Seiring berjalannya waktu makin banyak silaturahmi dari berbagai lapisan mayarakat baik itu dari pembuka agama pemilik pesantren, ahli hikmah dan spritual serta dari kalangan yang mempunyai ke ahliannya di bidang masing masing baik itu, wirausaha, pedagang, pegawai swasta, dan pelaku bisnis lainya..
Setelah semakin banyak yang ikut bergabung menjadi keluarga besar Paniisan Cempaka Warna,
ada salah saudara yang mempunyai keinginan untuk merapihkan makan keramat Buyut Kampung, Mbah Hasan yang berlokasi di Kampung Babakan Ciomas Parakan, Ciomas Bogor.
Sebelum proses perapihan tersebut dilaksanakan terlebih dahulu Paniisan Cempaka Warna menggadakan acara Tali Paranati dengan mengundang para sesepuh dan tokoh masyarakat di kampung blBabakan Ciomas. Ada seorang sepuh bernama Abah Unus Almarhum, memberikan nama kepada saung yang menjadi tempat bermuzakar oleh keluarga Paniisan Cempaka Warna dengan nama Bale Raja Cempaka Warna,
dari situlah ada sebutan yaitu Paniisan Bale Raja Cempaka Warna.
Setelah proses perapihan makam keramat mbah Hasan selesai datang sahabat saya waktu mondok pesantren, Al Hikmah Khulafaurrassydin yang bernama ustad Kahfi dan saudaranya saudara Piyan.
Seorang penjual tanaman hias yang biasa menjual tanaman hiasnya dari dalam negeri sampai kebeberapa negara luar diantaranya Malaysia, Thailand, Singapore hingga ke eropa Jerman dan Belanda. Karena didikan Aki Saepudin yang selalu menerapkan tentang arti makna hidup yang tidak harus menerima tetapi lebih mengutamakan ,memberi maka timbulah niat dari saudara Piyan.
Untuk mengeluarkan sebagian keuntungan usahanya untuk merapihkan Buyut Kampung makam keramat uyut Aliman dan uyut Jaiman yang beralokasi di kampung Babakan Pasiran Tengah desa Sukaharja Cijeruk Bogor.
Selama rentang waktu perapihan ketiga makam keramat tersebut keluarga besar Paniisan Bale Raja Paniisan Cempaka Warna rutin mengadakan tasakur alam ke berbagai wilayah dan tempat diantaranya, Gunung Salak Bogor.
Selama rentang waktu perapihan ketiga makam keramat tersebut keluarga besar Paniisan Bale Raja Peniisan Cempaka Warna utin mengadakan tasakur Alam ke berbagai wilayah dan tempat diantaranya, Gunung Salak Bogor, Gunung Geulis Sumedang, Gunung Puyuh Sumedang, Dayeuh Luhur Sumedang, Gunung Lingga Sumedang, Gunung Karedok Sumedang, Sungai Lutung Sumedang, Batu Gara Sumedang ki Buyut Terong Peot, Gunung Galunggung Tasik Malaya, Pelabuhan Ratu Sukabumi, Gunung Srandil Cilacap Jawa Tengah, dan Petilasan-Petilasan lainya.
Selain itu juga sahabat yang di luar negeri bernama ibu Nina Yuliana yang berada di Taiwan dan Ibu Emillya yang seorang broker Indonesia yang sekarang berada di Mesir.
Yang memiliki visi dan misi yang sama mengenai arti sebuah kehidupan bahwa makna hidup tidak selamanya tentang menerima tetapi lebih bermakna jika tentang memberi.
Atas hal tersebut tercetuslah sebuah ide untuk mendirikan sebuah yayasan yang memiliki kepedulian,pada sesama manusia terhadap lingkungan hidup, menjujung tinggi nilai – nilai sosial, seni sanggar budaya /terutama budaya sunda, Perapihan – Perapihan situs Petilasan, makam keramat.
Pendidikan dan kemanusian di ikrarkan sebagai nama yayasan Paniisan Cempaka Warna yang anggaran dasarnya telah dibuat oleh Aki Saepudin D5 seorang kesepuhan di kampung Babakan Ciomas RT.002 /RW.009 Parakan, Ciomas, Bogor.
Yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan SK Nomer AHU -0026138.AH.01.04 Tahun 2021.
Berdasarkan dari sumber pendapatan yayasan yang akan memfokuskan diri untuk mendanai kegiatan dari hasil hand made home industri, miniatur relief, seni sanggar budaya cempaka warna yang akan dipilah, sehingga mempunyai nilai tambah yang akan kami salurkan untuk pendidikan, baik itu pendidikan formal dan non formal seperti pondok Pesantren, panti sosial seperti anak yatim kaum dhuafa, Rehabilitas Narkoba, kegiatan manusia lainya, lingkungan hidup dan pendapatan, perapihan pemeliharaan, situs-situs bersejarah, patilasan makam keramat baik sudah terdaftar di Dinas Cagar Budaya dan Pariwisata terutama di Bogor Raya, di Jawab Barat umumnya di Nusantara.[Red/Akt-07/Kuswanto]
Aktual News