Labuhanbatu, AktualNews-“Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kabupaten Labuhanbatu harus bisa menyajikan data secara baik dan benar. Dan sudah saatnya kita wajib menggunakan teknologi dalam penyajian data” demikian ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, H. Kamal Ilham, SKM, MKM, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Friska,E, Simanjuntak, SKM, MM.saat membuka pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola Data Dashboard KBPP di ball room Platinum Hotel Rantauprapat Jum’at 21/1/2022.
Faskes Labuhanbatu harus punya tim pengelola data KBPP yang melek teknologi, kini kita sudah memasuki jaman digital yang semua data bisa tersimpan dan tersusun rapi didalamnya, dari itu kita harus berusaha mengikuti perkembangan jaman. mari kita ikuti Pelatihan Pengelola Data Dasboard ini dengan serius.
Menurut Friska, dengan adanya portal dashboard ini akan membantu proses perencanaan. Selama ini mungkin kita kesulitan saat menampilkan data secara praktis karena perlu melihat kembali dari buku register yang digunakan. Jika data sudah di kelola dan di input secara baik dan benar, maka akan sangat memudahkan untuk menyusun perencanaan.
Dalam hal ini, Dinas kesehatan akan mendorong Fasilitas kesehatan untuk membentuk Tim Pengelola Data di setiap Fasilitas. Dengan pendekatan ini, data tidak lagi menjadi tanggungjwab personal saja, tapi ada ketua tim pengelola yang akan melaporkan ke manajemen Fasilitas. “Dan tim ini mesti dikuatkan dengan surat tugas atau SK dari pimpinan masing-masing, “ucapnya.
Disisi yang sama Friska menyampaikan, bahwa Angka Kematian Ibu tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi 12 kasus. Kita berharap dengan meningkatkan cakupan KBPP akan berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu. Hal ini membutuhkan keseriusan kita bersama. Untuk itu kita berharap program KBPP ini bisa kita perluas ke seluruh Fasilitas Kesehatan di Kabupaten,” tegas Friska.
Syafrimet Azis, Program Officer KBPP Pilihan Labuhanbatu, juga menyebutkan, Dashboard KBPP merupakan salah satu inovasi dalam pengelolaan data KBPP dan persalinan yang sangat penting. Syafrimet dalam paparannya mencontohkan analogi kendaraan, yang mana Dashboard sebagai reminder atau pengingat bagi pengendara bahwa ada masalah dengan kendaraan jika ada fitur yang menyala. Saat dashboard BBM berada pada posisi nol, maka pengendara harus segera menuju SPBU.
Demikian juga dengan dashboard KBPP yang digunakan untuk program KBPP. Tahapannya adalah Fasilitas kesehatan melakukan pencatatan data dengan benar, data diinput ke portal KBPP dan di sajikan dalam bentuk dashboard. Maka Pihak Manajemen fasilitas maupun OPD terkait (Dinkes dan DP2KB) mendapatkan informasi yang bisa berbicara tentang kondisi existing capaian KBPP maupun persalinan. Dan ini akan menjadi pengingat untuk masalah-masalah yang mesti diperbaiki,” ujar Syafrimet.
Dalam pelatihan ini, tim Jhpiego hadir dengan diperkuat oleh tim IT Jhpiego dari Jakarta, Yosephine Ryana dan Konsultan IT Rizky Azhar. “Pengenalan dashboard KBPP disampaikan secara simple dan memudahkan agar Dashboard ini tidak terkesan memberatkan, ” ujar Yosephin yang sehari-hari memberikan support untuk IT di program-program Jhpiego di Indonesia.
Proses pelatihan berjalan sehari penuh dan semua peserta langsung melakukan pengisian data eksisting fasilitas masing-masing.
Sedikit perlu diketahui, Program KBPP Pilihan merupakan program kerjasama Jhpiego dengan Kabupaten Labuhanbatu. Saat ini program juga sedang berjalan di 12 Kabupaten (Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah) dan akan berlangsung sampai tahun 2023. Jhpiego sendiri adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada kesehatan dan merupakan afiliasi dari Universitas Johns Hopkins yang memiliki visi untuk menyelamatkan jiwa, meningkatkan (derajat) kesehatan, dan mengubah masa depan. Jhpiego bermitra dengan pemerintah, pakar kesehatan dan masyarakat untuk membangun ketrampilan/kapasitas dan sistem yang menjamin masa depan yang lebih sehat bagi perempuan dan keluarga.
Pelatihan yang bertajuk “Peningkatan Kapasitas Pengelola Data Dashboard KBPP Kabupaten Labuhanbatu” kali ini diikuti lebih kurang 35 orang pengelola data yang berasal dari RSUD Rantauprapat, RSU Elpi Al Azis, 5 Puskesmas yakni Puskesmas Kota Rantauprapat, Sigambal, Perlayuan, Lingga Tiga, dan Gunung Selamat serta Klinik Hj. Nani.
Dilokasi terlihat, tim pengelola data yang hadir membawa data persalinan dan Capaian KB Pasca Persalinan. Data diinput ke dalam Portal KBPP yang bisa digunakan untuk perencanaan dan perbaikan kualitas capaian KBPP Labuhanbatu. [ Red/Akt-01 ]
AktualNews
Posting Komentar