Banyak cerita pilu yang di sampaikan Murni di antaranya kurangnya perhatian pemerintahan desa dalam bentuk bantuan sosial baik itu program RTLH,Sembako dan bantuan lainnya,kepada wartawan nenek tua ini mengakui belum pernah mendapatkannya,ironisnya lagi ia mengakui belum pernah di kunjungi kepala desa di tengah keberadaannya yang sangat memprihatinkan.
"Nenek atos kolot,nenek mah ngomong saayana bae moal salumput salindung,nenek tacan pernah meunang bantuan nanaen ti pemerintah, di toong geh can pernah ku lurah,tos bapuluh puluh tahun,ucap Murni dengan menggunakan bahasa sunda di kediamannya.
Ie geh imah tacan pernah aya nu ngajuken paling geh aya nu karunyaeun sok masihan naen bae nu rupana ka eumaman ti babaturan nenek sok aya ari ngalewat,sambungnya.
Berbeda di katakan Cucunya,bahwa nenek Murni pernah mendapat kan bantuan tunai dari desa satu kali dan itu pun sudah beberapa tahun kebelakang.
"Nenek Murni,pernah mendapatkan bantuan uang dari desa satu kali sebelum covid 19,Cuma itu aja sekali,selain itu belum pernah mendapatkan bantuan apa pun,apa lagi bantuan RTLH,Padahal sangat layak nenek saya ini mendapatkan.
Saya sangat berharap nenek saya ini agar mendapatkan bantuan sosial terutama program RTLH,karena rumah nenek murni ini sangat memprihatinkan dan layak di perhatikan sedangkan kami tidak mampu untuk membangunnya,sambung salah satu cucu nenek murni yang tidak menyebutkan namanya dan sudah berkeluarga di desa tetangga./Redaksi
Posting Komentar