https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

 


Aktualinvestigasi. Com|Sukabumi|Adalah Asikin Kades dari Desa Selawangi, Kecamatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tiga tahun terakhir. Saat ditemui ia sedang mengawasi pembangunan Balaidesa dari Anggaran Desa yang ada.


Lelaki kelahiran 5 Juli 1959 membawahi wilayah yang didiami oleh sebanyak 6827 Jiwa dari 2006 KK  dimana warga yang umumnya adalah buruh petani, petani dan sedikit peternak unggas, lainnya adalah pedagang.



Sebagai anggota APDESI, Asikin mematuhi aturan yang berlaku di organisasi demi kemakmuran masyarakat sekitar. Desa Selawangi saat ini termasuk satu  dari sembilan desa di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dinilai warganya cukup makmur. 


"Sebagai anggota Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) saya rasakan fungsi utama  wadah ini. Karena kami sebagai  perangkat desa punya wadah di seluruh Indonesia. Tujuannya  untuk memfasilitasi komunikasi, koordinasi, serta sinergi antara anggota organisasi." Tutur Asikin.


Asikin mengaku ia berkiprah sebagai kepala desa setelah pensiun dari BKKBN menggantikan Jajang Wahyudin, Kades Selawangi sebelumnya. Dengan pengalaman menangani seluk beluk Keluarga Berencana, maka dirinya paham bagaimana mengelola dana pembangunan desa yang hanya Rp. 1,2 miliar per tahun.


"Sebenarnya, sejak Kades Selawangi menjabat tiga tahun belakang  ini  tidak ada pembangunan yang berarti yang dirasakan masyarakat. Artinya tidak ada perubahan yang  berarti usai ditinggal oleh lama Jajang Wahyudin. Malah ia fokus membangun balai desa yang belum tentu masyarakat rasakan manfaatnya," pengakuan salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.


Harapan nyata yang belum terealisasi dan dibutuhkan masyarakat saat ini adalah kebutuhan perbaikan Jalan Nagrak, Selawangi yang banyak berlubang dan bisa membahayakan pengendara motor dan mobil. Lainnya, adalah tidak ada mobil ambulance Khusus - - seperti yang dimiliki oleh desa-desa di Kabupaten Sukabumi.


Masih banyak pertanyaan yang akan diajukan oleh Tim Aktual Investigasi kepada Kades Selawangi,Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat antara lain sebagai berikut:


1. Apa saja pendapatan pemasukan keuangan desa? 

2. Aset desa apa saja yang dimiliki selain tanah?

3. Apakah ada kerjasama antara desa dengan pihak lain  kalau ada kegiatan apa saja dan apakah ada dasar aturan yang mendukung kegiatan tersebut serta bagaimana pembagiannya bagi hasil tersebut? 

4. Apakah ada  sumbangan dari  pihak ketiga. Bila ada sumbangan dari mana aja, apakah ini sifatnya  rutin? Hasil sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan apa? 

5. Alokasi dana desa setiap tahun turun berapa kali dan totalnya berapa dalam satu anggaran setiap tahun?

6. Bagi hasil pajak dan restitusi desa berapa persen pembagian. Apakah ada dasar aturan yang mendukung tersebut? 

7. Berapa bengkok sawah  hektar yang dikelola oleh desa?

8. Apakah ada sawah bengkok yang disewakan ke masyarakat. Berapa besar sewa per hektarnya?

9. Hasil bengkok sawah desa  tersebut digunakan  untuk apa?

10. Apakah ada dana Alokasi khusus (DAK )  berapa besar anggaran tersebut diterima dalam satu tahun, digunakan untuk apa?

11. Apakah ada hibah atau sumbangan dari pihak lain sebagai CSR yang diterima desa? 

12. Apakah ada swadaya, gotong royong dan lain lain sebagai pendapatan desa?


Keduabelas pertanyaan di atas belum mendapatkan respon yang memadai dari Kades. Mungkin yang bersangkutan tengah disibuki oleh tugas rutin yang ada. Red.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.