AktualInvestigasi_NISEL SUMUT,- Seorang istri dilaporkan suaminya ke polisi. Pasalnya, sang suami tidak terima istrinya diduga hamil dengan pria lain . JH (31.Thn) sang suami merupakan warga Desa Bawosaloo, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) dan istrinya berinisial IW (32. Thn) dilaporkan kerena hamil bersama dengan laki-laki lain. berinisial PD. Sesuai dengan nomor. LP/B/22/V/2024/SPKT/ Polres Nias/Polda Sumutera Utara. pada tanggal 18 Mei 2024.
Saat di mintai keterangan Pelapor menjelaskan. Istri
saya atas nama : incar evanovita waruwu pergi ke Nias bersama dua anak untuk
mengurus STR, Perjanjian paling lama di nias 2 minggu, selanjutnya selama dua
minggu di Nias komunikasi saya dengan istri baik dan berjalan seperti biasanya,
setelah dua minggu berada dinias saya meminta agar istri dan anak balik ke
medan, lalu istri menjawab belum bisa pulang karena mama sakit (mertua), dari
tanggal 22/02/2023 sampai bulan oktober 2023 selalu saya ajak istri dan anak2
untuk balik ke medan tapi alasannya belum bisa pulang karena mama sakit, dengan
alasan itu saya anggap benar.
“ Selanjutnya bulan ke bulan sampai bulan Oktober ada
cerita bahwasanya istri saya lagi bersama laki-laki lain, hingga istri incar
cari kerja di klinik yang ada di Nias, itupun dia mencari kerja tanpa
sepengetahuan saya suami sah.
Ketika saya mendengar berita istri saya tidak
kondusif/janggal, saya selalu menanyakan ke istri melalui telpon, apa itu benar
berita yg sampai ke saya bahwa kamu bersama dengan laki-laki lain disana,….?
lalu jawab istri tidak,..!! siapa yang bilang itu biar ku tampar mulutnya itu,
apa buktinya, dan yang mana kamu percayai istri mu atau orang lain.. ,? lalu
saya menjawab baik kalau begitu, (percaya sama istri),..
Masuk di bulan oktober saya pulang kenias pada hari
kamis 26 Oktober 2024 menjumpai anak saya di rumah adik saya di nainamol, jam
14.00, karena istri saya setiap dia pergi kerja Anak anak di tinggal di rumah
adik perempuan saya.
Tidak lama kemudian istri saya datang dari tempat
kerja sekalian makan siang dirumah adik saya. Pas jumpa dengan dia salaman keadaan
baik baik aja, lalu saya bertanya kepada istri kamu sakit ya, kenapa kamu kurus
sekali.?, poster tubuh berbeda, lalu saya bilang ini kayak pas seperti waktu
kamu mengandung anak kita yang dua ini..? istri saya menjawab biasa aja ah..!!
Lalu singkat cerita istri saya balik lagi ke
klinik/tempat kerjanya, Setelah jam empat sore istri incar pulang dari tempat
kerjanya ke tempat adik saya. Lalu saya bilang dek,…minta si J hulu (anak
pertama kami) biar sama kami ke lahusa yah, lalu kalau bisa sama aja kita
kelahusa (Kampunghalaman) tapi tetap minta izin dulu sama mama ya kalau di
izinkan, kalau tidak jangan di paksa. nanti kalau bisa info ya, biar bareng
adik I. Daniel nanti kelahusa., nanti mamaku bareng samaku sama jealin.
Seketika itu istri saya pulang kerumahnya.
Istri saya menelepon bahwasanya mama (Mertua)
menginzikan untuk sama ke lahusa, lalu kami berangkat dari rumah, adik saya I.
Daniel boncengan dengan istri saya bersama anak kedua kami (Jordan),…Tiba lah
kami Di lahusa (dirumah orang tua saya), keadaan baik baik saja.
Tiga hari kemudian istri saya izin mau pulang ke rumah
orang tuanya bersama anak kedua dengan alasan mama sakit. Saya jawab baik .!
“ Saat itu langsung saya telepon, saya bilang nya kita
USG saja ke dokter kandungan, lalu istri saya jawab ae gak usah memakan biaya
saja* , lalu saya jawab ok, disini aja nanti tespect. Seminggu kemudian istri
saya balik lagi kelahusa, tiba di lahusa kisaran jam 18.00, malam harinya saya
tanya kenapa kamu tertahan haid Atau hamil,….?? bukanya kita lagi program tidak
nambah anak..? Istri saya menjawab mungkin perubahan hormon bang karena sudah
lama tidak melakukan hubungan suami istri.
Besok harinya sekitar 08.00 pagi saya dengan istri
melakukan Tespect melalui urin hasilnya garis dua (positif),Timbul lagi
pertanyaan dari saya siapa yang mehamili kamu ini incar jujur lah padaku…?
istri menjawab tidak ada, lalu saya terdiam dan meninggalkan tempat itu.
Menjelang dua minggu kemudian istri saya berkeluhan
sakit perut, pusing dan mual mual , saya mendengar keluhanya istri merawat dia
dirumah dengan memasang infus, selama satu hari, karena keluhanya tidak terlalu
pulih maka saya panggil tukang urut untuk mengkusuk istri, hasil dari tukang kusuk
itu mengatakan selamat yah istri mu hamil kurang lebih 3 bulan. setelah dua
minggu berada dirumah orang tua saya, istri izin lagi balik kerumah orang
tuanya dengan alasan mama sakit, dan saat itu Saya persilakan.
Lalu istri saya berangkat kerumah orang tuanya bersama
anak kami. Selama dua minggu komunikasi kami masih lancar seperti biasa, dan
saya mengirim kebutuhan istri dan anak kami selama mereka di rumah mertua di
gunung Sitoli.
Selama istri saya di rumah orang tuanya ada informasi
dari istri melalu telpon, istri menyampaikan, mama bilang (orang tuanya)
meminta agar si Jenius hulu saya (jenius hulu) mengantar anak ke siwalubanua,
dengan alasan mama sakit dan adanya pembagian warisan, lalu saya jawab, balik
dulu kelahusa dek,.. nanti sama- sama aja kita ke sana lagi menjenguk ibu,…
lalu istri menjawab.. Ku tanya dulu mama ya, tidak lama kemudian sekitar 15
menit menelepon balik,.. bang dalam acara pembagian warisan ini nanti datang
kakak I. Jhonatan dari medan dan mama bilang kangen ketemu si jealin makanya
antara lah dia disini bang.! Saya jawab dek pulang dulu ke lahusa kita sama
sama nanti ke sana,…istri langsung tutup telpon… Besok atau dikemudian hari
istri saya balik lagi ke lahusa bersama anak kedua kami,…
Dan setelah tiba dilahusa selalu saya tanyakan siapa
yang menghamili mu atau anak siapa di kandunganmu dek, jangan sampai orang mama
tau lo malu kita., *jawabnya tetap sama tidak ada.
Selama kurang lebih dua minggu terakhir dirumah orang
tua Di Lahusa istri kelihatan berusaha agar dia bisa pulang ke rumah orang
tuanya dengan anak kami jealin hulu dan jordan hulu terakhir ibunya menelpon
saya dengan lemah lembut nak, biar lah pulang si incar bersama sama dgn jealin
dan jordan karena ada acara, kamu pun yang antar mereka paling lama mereka disini
3 hari, dengan hati yang tulus saya jawab ok ma. Pada hari itu juga saya
langsung antar istri bersama anak kami ke rumah orang tuanya (Mertua)dan
Komunikasi masih lancar dan baik baik saja…,, setelah 3 hari saya menelpon
istri kapan balik kelahusa atau saya jemput kalian bersama anak..? istri saya
menjawab mama masih sakit entar saya kabarin,… selama dua minggu dirumah orang
tuanya (Mertua), komunikasi kami masih lancar, dua minggu kemudian akses kontak
telepon sudah tidak bisa saya hubungi/wa chat dan akun media sosial lain tidak
bisa saya diakses lagi,….
tidak lama kemudian setelah kontak akses dia tidak
bisa saya hubungi saya mendengar informasi dari keluarga bahwa istri saya
menikah dengan laki laki lain. Yang diduga dinikahkan oleh seorang pastor di
paroki Gunungsitoli .
Setelah saya mendapatkan informasi tersebut, saya,
mama, paman, abang dan suami adik saya (A. Daniel) mendatangi rumah mertua dan
kordinasi kepada aparat desa (kepala Dusun) Siwalubanua II, setelah kami tiba
dirumah orang tuanya istri, (Mertua) langsung menolak sambil menutup pintu
dengan berkata saya tidak mengenal kalian, siapa rupanya kalian, pergi kalian
dari sini…. dan tidak memberikan kesempatan kepada keluarga kami untuk
berbicara, lalu kami langsung pergi dari rumah itu, setelah selesai dari situ
A. Daniel meminta bantu dengan temannya yang kebetulan beribadah di paroki
santa maria, untuk menanyakan kenapa pastor berani meberkati pernikahan Si
Incar Evanovita waruwu, sementara perempuan tersebut masih ada suami yang sah
dan sudah dikaruniai dua orang anak. Pastor menjawab di karenakan adanya surat
dari kepala desa, si Incar Evanovita waruwu yang menyatakan bahwa dia tidak
pernah menikah dengan laki-laki lain sambil menunjukkan surat itu dari desa.
Sehingga sampai saat ini lah saya tidak tau kepastian dimana keberadaan kedua anak kami. Kata pelapor. Senin 20 Mei 2024./Ketum GWI
Posting Komentar