AktualInvestigasi_Tigaraksa, Sumur Siuk yang ada dari tahun ki Benen Kp Ranca Sadang Rt 17 Rw 06 Desa Tapos Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangernag mendapat kunjungan dari tim penilai Unesco yang di dampingi Kepala Dinas Koperasi dan usaha Mikro Kabupaten Tangerang Camat Tigaraksa, Kades Tapos dan Kapolsek Tigaraksa I Made Artana. Sabtu 28/09/2024
Sumur tersebut walau di tengah musim kemarau yang kering dan mengeringkan tetapi sumur siuk cadas kuat bertahan sehingga airnya bisa di manfaatkan kebutuhan warga sekitar
Anna Ratna Kepala Dinas Koperasi dan usaha Mikro Kabupaten Tangereng menyampaikan, kunjungan dalam rangka visitasi penilaia Uccn yaitu dari Unisco programnya untuk menjadi kabupaten yang kreatif
Dan Kabupaten Tangerang masuk ke nominasi, sekarang kita sudah di empat besar, jadi tim panselnas pusat melakukan survai atas semua data dan paparan yang telah di sampakan bupati pada saat pemaparan di enam besar
Jadi dari seluruh kabupaten seindonesia sekarang tahapannya sudah di empat besar salah satunya kabupaten tangerang, dan ada dua katagori kreasi dan kraf kita bersaing dengan Kabupaten Ponorogo. Jelas Anna
Lebih lanjut Anna mengatakan, Ada potensi banbu di kabupaten tagerang bukan hanya di tigaraksa saja tapi di kecamatan jambe ada kerajinan pembuat bakul bambu, peci yang terbuat dari bambu dan itu semua menjadi satu kesatuan kabupaten tangerang mengangkat bambu sebagai lingkungan hidup untuk kita bisa kembangkan. Jelas Anna
Kades Tapos Khaerudin mengatakan "Ini adalah fenomena alam yang menakjubkan terjadi di sebuah sumur yang tak pernah kering di miliki desa tapos yang berada di Rt 17 / 06 kampung ranca sadang
Dan Sumur ini telah menjadi penyelamat bagi warga sekitar, menyediakan pasokan air yang berkelanjutan dan menjadi inspirasi dalam mengatasi tantangan kekeringan.
"Sumur Siuk" Warga menyebutnya, sumur ini terletak di Kampung Ranca Sadang Tapos pojok Desa Tapos Tigaraksa di mana musim kemarau biasanya membawa kesulitan tapi semur siuk cadas para warga setempat memandang sumur ini sebagai anugerah yang tak ternilai
Disebut sumur siuk karena warga mengambil air tersebut menggunakan gayung atau dalam bahasa Sunda artinya disiuk. Unik nya sumur tersebut memiliki kedalaman yang sangat dangkal sehingga warga dapat dengan mudah mengambil nya dengan di siuk.Jelas Khaerudin
Sumur ini juga telah menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar dalam mengatasi tantangan kekeringan. Tutup Khaerudin Kades Tapos
Atr
Posting Komentar