https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720



AktualInvestigasi_Jakarta, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengajak masyarakat Indonesia membeli produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang dihasilkan dari kawasan transmigrasi.


Viva bahkan menggaransi rasa maupun kualitas dari produk-produk UMKM yang ada tidak akan mengecewakan.


Dia mencontohkan seperti cokelat isi kurma yang dia makan, rasanya benar-benar lezat, enggak kalah dari produk luar negeri maupun yang dijual di luar negeri.


Selain rasa, Viva Yoga secara khusus juga mengapresiasi kreativitas masyarakat transmigrasi mengolah hasil bumi menjadi makanan modern.


Menurutnya sangat layak go-internasional dan patut diacungi jempol.


Viva kemudian memperkenalkan makanan olahan cokelat yang diberi nama 'Cokelat Obat Hati'.


"Buat kamu para jomblo yang lagi sakit hati, ditinggal pacar, tidak usah kecewa. Tidak usah ragu, makanlah cokelat. Namanya Cokelat Obat Hati," ucap Viva dalam keterangannya, Senin 16/12/24


Viva Yoga menilai pemilihan nama yang diambil untuk nama cokelat dari Macoa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini juga sangat kekinian.


Terkesan dekat dengan pada para remaja dan generasi milenial, sekaligus mengajak generasi muda mencintai produk lokal.


"Biar hatinya terobati, makan cokelat dari Macoa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ini merupakan produk dari kawasan-transmigrasi yang dipanen, dikemas dengan sangat apik," ucapnya.


Selanjutnya mantan Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga mejuturkan, rasa dan kemasan produk asli kawasan transmigrasi ini tidak kalah dengan coklat yang ada di minimarket.


Alamat Coklat Oleh-Oleh berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.


Polewali Mandar menurut catatan sejarah, sejak dari masa kolonialisme Belanda hingga dari Pemerintahan Soekarno dan dilanjutkan Soeharto menjadi tujuan transmigrasi.


Hadirnya camilan coklat dari pelaku usaha UMKM menurut Viva Yoga perlu didukung dan dikembangkan bila perlu go international.


Para transmigran dan masyarakat di sana menanam pohon-pohon coklat, memetik buahnya, diolah, dan kemudian dikemas dengan bentuk yang menarik.


Camilan ini pas buat bingkisan atau acara natalan dan tahun baru. Apalagi belinya bisa dipesan lewat online," tambah alumnus pascasarjana Universitas Indonesia itu.


Wamentrans Viva Yoga mengatakan pengembangan tanaman coklat di kawasan transmigrasi itu selaras dengan rencana Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman yang akan membangun industri coklat di sana.


“Ini sudah sesuai dengan rencana Kementerian Transmigrasi (Kementrans)," ungkapnya.


Masyarakat yang tertarik untuk mencoba dapat memesan berbagai makanan olahan cokelat dari Macoa lewat media sosial.


Silakan dibuka laman media sosial Instagram: Macoa.official.


"Nyok gaes di order via online, bergerak ekonominya, bahagia rakyatnya," ujar Viva Yoga.


Red_Atr

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.